Rabu, 27 Oktober 2010

Peranan Pendidikan Nasional Dalam Pembangunan Karakter Bangsa

Written by Yoggi Herdani   
Thursday, 04 March 2010 19:11
Juwono Sudarsono
Pada sesi kedua pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan 2010 (3/03), menghadirkan mantan Menteri Pertahanan Nasional Prof Dr Juwono Sudarsono sebagi pembicara dalam seminar yang berjudul “ Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Karakter Bangsa “. Seminar yang dipandu oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Prof dr. Fasli Jalal PhD, SpGk ini banyak membahas mengenai pembentukan identitas bangsa sebagai wahana pendidikan yang berkarakter.
Bapak Juwono Sudarsono menjelaskan bahwa pendidikan kebangsaan bila dilihat dari kacamata pertahanan sebuah negara, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendidikan militer dan non militer. Di negara maju seperti Jepang, mereka menerapkan pertahanan rakyat semesta atau wajib militer. Dalam wajib militer ini tidak hanya diberikan pelatihan fisik saja namun diberikan juga pendidikan bela negara yang menanamkan pembentukan karakter sebuah bangsa.
Bapak Juwono melihat pendidikan dan pertahanan sebuah bangsa selalu berkaitan, karena dengan pendidikan kebangsaan yang baik akan tercipta suatu kebhinekaan, dimana hal tersebut akan menjadi modal pertahanan sebuah negara. Beliau berpendapat setiap percikan budaya merupakan bagian dari ke-Indonesiaan untuk mengisi ulang jati diri bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan ini pula bapak Juwono menghimbau seluruh peserta Rembuk Nasional menjaga nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, termasuk bahasa. Hal ini menjadi penting karena beliau melihat bahasa sebagai suatu proses pertama transformasi nilai-nilai karakter bangsa. Beliau berharap dengan pengamalan budaya ini dapat menyaring persepsi dan pandangan-pandangan yang mengikis karakter
Di tengah derasnya arus informasi, beliau menganggap bahwa masyrakat Indonesia cenderung tidak tertarik lagi pada buku dan bacaan-bacaan. Masyarakat Indonesia lebih tertarik kepada gambar dan tayangan-tayangan,  hal ini mempengaruhi persepsi kita sebagai bangsa Indonesia. Bapak Juwono mengharapkan pendidikan Indonesia kembali pada budaya gemar membaca buku.
Pada akhir pidatonya, beliau mengatakan bahwa pendidikan karakter yang terpenting dimulai dari seorang ibu. Betapapun kuatnya pengaruh sekolah formal, informal dan non formal,  Ibulah yang menanamkan nilai-nilai yang diperlukan dalam kehidupan. Ibu mengajarkan semangat juang dan pantang menyerah. Selain ibu, faktor lingkungan seperti rumah yang nyaman dan  kondusif adalah tempat yang paling tepat bagi seorang anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri, berdaya saing dan beradab. (Yoggi/Risma)

http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1053:peranan-pendidikan-nasional-dalam-pembangunan-karakter-bangsa&catid=143:berita-harian


Sabtu, 23 Oktober 2010

Sertifikasi Guru

SERTIFIKAT PENDIDIK
DIBAGIKAN SENIN 10 NOVEMBER 2008

Sertifikat Pendidik bagi guru yang mengikuti sertifikasi guru dan lulus tahun 2006 dan 2007 yang diselenggarakan di Rayon X UPI mulai bisa diterima oleh para guru. Untuk guru-guru yang berasal dari Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat bisa diambil Hari Senin, 10 November 2008 di Kampus Universitas Pasundan jalan Setiabudi No.193, sementara untuk guru-guru yang berasal dari Kabupaten Purwakarta, jadwal pengambilannya hari Selasa 11 November 2008 di Kampus Unpas Setiabudi mulai pukul 08:00. Untuk guru-guru kabupaten lainnya di Jawa Barat jadwalnya diatur sendiri oleh perguruan tinggi mitra.
Salah seorang Tim Ahli Sertifikasi Guru Rayon X UPI Drs. H. Dadang Iskandar, M.Pd yang juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpas menegaskan bahwa para guru yang akan mengambil sertifikat Pendidik tidak dikenakan biaya satu rupiah pun. Para Guru wajib datang sendiri ke kampus Unpas dan tidak bisa diwakilkan, dengan membawa pas photo berwarna ukuran 3 x 4 dua buah, membawa ijazah dan Akta IV asli. Jika ijazah dan Akta IV asli sedang "mondok mesantren" di Bank, bisa diganti dengan surat asli penerimaan dari Bank, ungkapnya.
Lebih jauh Dadang menandaskan bahwa jadwal pengambilan sertifikat pendidik itu hanya dilaksanakan dalam waktu satu hari. Dadang pun menghimbau para guru agar tidak mudah tertipu oleh oknum-oknum yang ingin memperkaya diri sendiri dengan jalan mengutip sejumlah uang kepada para guru yang sudah lulus sertifikasi  dengan dalih sebagai pelicin agar dana sertifikasinya turun. harapan sabar saja kepada para guru, toh pada waktunya dana sertifikasi sebagaimana diprogramkan oleh pemerintah akan cair juga.
Terakhir Diupdate Sabtu, 19 Juni 2010 02:32
 
TIM SERTIFIKASI MNAGIH PENCAIRAN TUNJANGAN PDF Cetak E-mail
Oleh Administrator   
Kamis, 10 Juni 2010 02:25
Anggota Tim Ahli Sertifikasi Rayon X Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan (Unpas), Dadang Iskandar menyatakan siap membantu guru yang telah lulus sertifikasi untuk menagih pembayaran tunjangan profesi kepada pemerintah. Bahkan, pihaknya bersama tujuh perguruan tinggi mitra rayon X berencana Menemui mentri pendidikan Nasional, jika sampai akhir November ini pembayaran masih belum juga dilakukan.
"Janjinya November ini pembayaran tahap kedua akan dilakukan. Kita tunggu sampai akhir November. Kalau ternyata masih belum cair, kami akan ke Jakarta untuk mencari tahu dimana letak permasalahannya. Kita coba ke Mendiknas, atau ke DPR kalau ternyata masalahnya ada di DPR," kata dadang saat ditemui di sela-sela pembagian sertifikat pendidikan di Unpas, Jln. Setiabudhi Bandung, Senin (10/11).
Menurut dadang, pencairan tunjangan profesi sejak awal pelaksanaan sertifikasi masih tersendat-sendat. Padahal pemerintah telah menyediakan dana untuk pembayaran tunjangan ini. "Tunjangan yang di bayarakan baru kepada sebagian guru, baik untuk kuota 2006 maupun 2007," ujarnya.
Dadang menambahkan, untuk menghindari kemungkinan pungutan dalam pembagian sertifikat, perguruan tinggi pelaksana sertifikasi, termasuk mitranya membagikan secara langsung sertifikat kepada sekitar 16.000 guru. Selain Unpas, 6 perguruan tinggi mitra UPI lainnya juga membagikan sertifikat secara langsung kepada guru, yakni universitas Siliwangi Tasikmalaya, Universitas Galuh Ciamis, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Universitas Kuningan, STKIP PGRI Sukabumi, dan STKIP Siliwangi Cimahi.
Terkait lambannya penyaluran tunjangan profesi bagi guru yang lulus sertifikasi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dadang Dally mengatakan, hal tersebut terjadi karena dana dari pusat sudah belum cair semua. "Tidak benar kalau dana dari pusat sudah cair sejak dulu tapi ditahan di tingkat provinsi. Tugas kami hanya melakukan verifikasi. Tapi insya Allah mulai bulan ini sudah bisa disalurkan," ucapannya menampik isu yang berkembang di masyarakat.
Sebelum, Rektor UPI Sunaryo Kartadinata menyatakan, harus ada perbedaan perlakuan dalam proses seleksi antara profesi guru yang berasal dari sarjana nonpendidikan dengan mereka yang berasal dari pendidikan keguruan.
Terakhir Diupdate Sabtu, 26 Juni 2010 03:43
 
FKIP UNPAS JADWALKAN PEMBAGIAN SERTIFIKAT PENDIDIK PDF Cetak E-mail
Oleh Administrator   
Kamis, 10 Juni 2010 02:23

ImageSertifikasi Guru Tahun 2008 usai sudah dilaksanakan oleh UPI beserta perguruan tinggi mitranya. Sertifikatnya akan dibagikan mulai tanggal 16  - 20 Juni 2009.

Bagi guru - guru yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat, Sumedang. Purwakarta dan Subang akan dibagikan di kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidik (FKIP) Unpas jalan tamansari 6-8 Bandung pada Hari Selasa, 16 Juni 2009, sementara bagi guru-guru lainnya di Jawab Barat oleh UPI, Unsil, Uniku, STKIP Siliwangi, Unigal, dan STKIP PGRI Sukabumi, jadwal pembagian sertifikat pendidik profesinya tergantung perguruan tinggi masing-masing.

Dekan FKIP UNPAS H. Dadang Iskandar mengharapkan agar guru-guru yang berasal dari Kabupaten Bandung dan Sumedang bisa datang mulai pukul 12.30 - 16.30. Datang sendiri, tidak bisa diwakilkan, membawa ijazah asli, dan tidak dipungut biaya sepeserpun.

Kepada para guru dihimbau untuk tidak percaya kepada segelintir orang yang memanfaatkan kesempatan di dalam kesempitan dengan memungut sejumlah uang untuk proses administrasi penyelesaian sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik itu merupakan hak guru yang sudah lulus uji sertifikasi, dana untuk proses penyelesaian sertifikat pendidik sudah dianggarkan jadi tidak usah neko-neko, ujar Dadang sambil mengenang pembagian sertifikat pendidik tahun lalu ada oknum yang memungut uang dari guru di daerah. Jika tahun ini terjadi lagi, Dadang mengancam akan mengutus mahasiswanya menghadap Bupati agar menghukum berat oknum yang melakukan pemungutan kepada guru.

Menyinggung tentang masih belum cairnya tunjangan profesi bagi sebagian guru lulus sertifikasi tahun 2006-2007, Dadang menjelaskan bahwa dana sebenarnya sudah ada namun berhubung data yang diberikan oleh sebagian guru belum akurat diperlukan proses yang agak lama. Diharapkan pada akhir juni ini bisa cair, kasihan para guru terlalu lama menanti. Leuwi Sancang Lebak Bulus, Leuwih Gancang Leuwih Alus, buat apa di lama-lama, tandas Dadang mengakhiri percakapan dengan Admin.
Terakhir Diupdate Sabtu, 26 Juni 2010 03:43http://www.fkip-unpas.com/                   

Jumat, 22 Oktober 2010

Pendidikan Network Indonesia

Seputar Berita Pendidikan
"JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa elemen masyarakat, guru, dan pemerhati pendidikan yang tergabung dalam Koalisi Pendidikan menilai, rapor Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh masih berkelir merah. Masih ada waktu tiga tahun untuk Mendiknas berbenah diri melakukan perbaikan-perbaikan."

"Elemen-elemen tersebut antara lain Indonesia Corruption Watch (ICW), Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ), Aliansi Orang Tua Peduli Pendidikan, serta Kelompok Kajian Studi Pendagogik Transformatif. Mereka sengaja berkumpul untuk mengkritisi satu tahun kinerja Mendiknas Mohammad Nuh melalui diskusi Satu Tahun Menteri Pendidikan Nasional: Rapor Merah Bagi Menteri Pendidikan, Kamis (21/10/2010), di Jakarta."

Di Pendidikan Network yang sangat mengecewakan kami adalah walapun Indonesia Corruption Watch (ICW) melapor bahwa "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya." (ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan - 2004-2009), kayaknya korupsi yang kami anggap adalah isu yang paling penting, dan dapat sangat mempengaruhi semua kesempatan untuk meningkatkan mutu pendidikan belum dihadapi secara serius.




Apa Yang Kita Dapat Belajar Dari Model RSBI / SBI ?
(Pendidikan Network Indonesia)

Bagaiama kita dapat belajar dari, dan menggunakan konsep SBI?. Kalau Kemendiknas percaya bahwa sekolah R/SBI dapat mencapaikan pendidikan yang lebih bermutu, apakah itu hanya logikal (masuk akal) kalau standar itu menjadi Standar Sekolah Nasional dan menghapus diskriminasi dari konsep SBI (sekolah yang berbeda) yang Tidak Adil dan "Tidak Mengarah Ke Pemerataan Mutu Pendidikan Untuk Semua"?

Kita perlu mengarah ke konsep Sekolah Bertaraf Nasional (SBN) Yang Terbaik. Kalau SBI lebih baik pasti semua sekolah Nasional seharusnya mengarah ke sekolah bertaraf internasional juga, mengapa tidak?. Mulai dari membuat fondasi terbaik; Metodologi Terbaik dan Sarana Prasarana yang Manusiawi di Semua Sekolah di Indonesia... Lanjut...




"Kita Meluncurkan Situs Menganggur.Com"
(Pendidikan Network Indonesia)

Survey @Menganggur.Com"60 Persen Lulusan PT Menganggur"
"Surabaya, Kompas - Dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 60 persen lulusan perguruan tinggi menganggur. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah perlu segera mengubah fokus pendidikan tinggi dari akademis ke vokasi."

"Jumlah lulusan perguruan tinggi baik program diploma maupun sarjana lebih dari 300.000 orang per tahun. Adapun jumlah mahasiswa vokasi perguruan tinggi negeri dan swasta tahun 2005 sebanyak 838.795 orang, tahun 2006 menjadi 1.256.136 orang dan 2007 turun menjadi 979.374 orang."

Selalu ada banyak retorika dan asumpsi yang muncul yang akhirnya digunakan untuk mengambar strategi-strategi untuk menghadapi, dan semoga mengatasi masalah pengangguran. Sesuatu yang sangat biasa (di negara mana saja) adalah pendidikan diangap adalah kunci-nya.

Memang pasti pendidikan adalah isu yang penting sekali, tetapi menurut yang menganggur, apa isu-isu yang lain yang juga penting. Supaya kita dapat membuka isu lebih lebar kita sudah menjalankan survey.... Kalau anda menganggur atau mencari pekerjaan silakan menyampaikan saran anda di Survey Pengangguran.

Anda dapat memasang iklan untuk mencari SDM, maupun mencari pekerjaan...

Kami sedang menbangunkan situsnya sekarang, mohon sabar ya....



"Bangunan Tua Roboh, Tiga Pelajar Tewas"
(Kepala kepolisian distrik Batu Gajah)

BATU GAJAH--MI: Sebuah bagunan tua, bekas gudang bijih timah di perumahan pekerja miskin (PPRT) di Changkat Tin, Tanjung Tualang, Malaysia, Sabtu (10/7), roboh dan menewaskan tiga pelajar dan melukai beberapa lainnya.

Walapun kasus di Malaysia ini tidak di sekolah, sudah ada terlalu banyak insiden di sekolah-sekolah kita di Indonesia, kan? Mohon kita mengatasi situasinya "sekarang" supaya tidak ada insiden fatal di Indonesia. Ref: http://Ambruk.Com

Apakah, harus ada kasus seperti di Haiti ("Korban Tewas Sekolah Ambruk 82 Siswa") sebelum Pemerintah Kabupaten maupun Kemendiknas akan memperhatikan keadaan di "semua sekolah"? Mengapa sekolah RSBI dipikirkan walapun keadaan di lapangan begini?

Di Indonesia: 'Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll,' 'Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008).' (ICW) Ref: http://pendidikan.net/index.html#5langkah

Semua anak mempunyai hak untuk masuk sekolah yang aman dan nyaman kan? Apakah ini bukan prioritas manajemen pendidikan kita?

Salam Pendidikan
Webmaster




"SEAMOLEC dan Kemendiknas Kirim Mahasiswa ke Wilayah Perbatasan"
(Gatot Hari Priowirjanto)

"Menurut Gatot, program ini sebagai upaya percepatan pendidikan di daerah terluar atau perbatasan bertujuan untuk mempercepat informasi pendidikan, pemerataan pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan, Tidak kalah penting untuk meningkatkan rasa nasionalisme kita sebagai bangsa, kata Gatot"

Re: "Mempercepat Informasi Pendidikan"

Mempercepat Informasi Pendidikan adalah saran yang sangat membingungkan. Mempercepat Informasi Pendidikan Apa? Apakah dunia pendidikan kita sedang merubah setiap saat?
Kayaknya Data mengenai keadaan dan kebutuhan sekolah tidak digunakan dalam perencanaan, kan? Selama saya menjalankan jaringan ini (12 tahun) yang disebutkan oleh guru dan dosen (di Internet), yang sebagai masalah besar adalah mencari informasi pendidikan yang berguna dan bermutu - Masalah Mutu SDM, Bukan Teknologi.

Bukan "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - (Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!) - adalah jauh lebih penting?

"98 ribu sekolah dasar (SD) di Indonesia belum memiliki perpustakaan, dari total SD mencapai 148 ribu. Secara bertahap, pemerintah akan membangun perpustakaan, selain membangun gedung sekolah yang rusak." Kapan? - "Mendiknas : Dana Pendidikan Masih Terlalu Kecil"

Re: "Pemerataan Pendidikan"

Kapan kita akan mempunyai cukup komputer dengan Internet untuk memikirkan saja mengenai "program ini"? Kalau meratakan, berarti semua sekolah akan mempunyai cukup komputer untuk mengajarakan "Pembelajaran TIK yang betul penting" dan banyak sekali komputer lagi untuk mengakses bahan online? Misalnya 1 komputer untuk 2 siswa (1:2).


Kenyataan: "Sekarang satu komputer untuk 2.000 siswa" (1:2.000). Harapan (dan target) Kemendiknas adalah Satu komputer untuk 20 siswa (1:20) pada tahun 2015 [kalau dapat dicapaikan] (pas cukup untuk belajar Mata Pelajaran TIK, tetapi tidak cukup sama sekali untuk mulai menggunakan Pembelajaran Berbasis-ICT secara nasional kan?). Jadi, kalau kita berani mimpi, satu komputer untuk dua (2) siswa mungkin terjadi kepada tahun berapa? - Jangan lupa bahwa setiap 5 tahun komputernya akan "obsolete" (ketinggalan zaman) dan perlu diupdate atau diganti, kan? Kapan Cukup Ya....?

Re: "Meningkatkan Kualitas Pendidikan"

Tetapi E-Learning hanya cocok untuk pembelajaran secara hafalan dan di mana kita ingin membentuk perilaku yang seragam (Berbasis-Behaviorisme) maupun pembelajaran yang sangat pasif kan?
Katanya tujuan pendidikan kita adalah untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi. Bagaimana ini dapat dicapaikan oleh E-Learning, maupun Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)? Bukan Pembelajaran Berbasis-ICT Mengancam Mutu Pendidikan?

Re: "Kami berharap dengan Sea Edunet dapat meningkatkan kualitas guru di daerah perbatasan sehingga sejajar dengan guru daerah lain yang sudah maju, tambah Gatot"

Apakah guru juga akan menggunakan E-Learning dengan resikonya? Maupun di banyak sekolah yang ditargetkan belum ada teknologinya, kan? Meratakan? Meningkatkan Mutu?

Apa arah-nya / tujuan pendidikan di Indonesia?



"Apakah Ada Arah Pembangunan Pendidikan?"
(Phillip Rekdale)

Kalau saya melihat sejarahnya pembangunan pendidikan di Indonesia saya selalu ingat lagu "Potong Bebek Angsa" (variasi saya - "Potong Uang Bangsa")

Proyek ke kiri
Proyek ke kanan
lala lala lala lala la la la

Proyek ke kiri
Proyek ke kanan
lala lala lala lala la la la

http://pendidikan.net/index.html#5langkah


Membaca Artikel....


"Kenaikan Gaji Guru Masih Mimpi"
(Menteri Pendidikan Nasional)
JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan gaji guru tampaknya belum akan direalisasikan dalam waktu dekat. Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan, Kementerian Pendidikan Nasional belum akan memberikan kenaikan gaji guru karena kinerja guru juga belum signifikan.

Kerja belum bagus sudah minta kenaikan gaji, kenapa harus minta disamakan dengan Kementerian Keuangan. Toh kesejahteraannya sudah sama perawat dan bidan. Pelayanan guru sama dengan mereka, tuturnya di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Senin (28/6/2010).
Re: "Kerja belum bagus sudah minta kenaikan gaji"

Apakah Benar? Apakah kebijakan juga suka membingungkan?
(http://teknologipendidikan.com/kebijakan-ict.html)

Apakah Pembelajaran Berbasis-ICT Juga Hanya Mimpi?
(Atau mimpi buruk? - Mengancam Mutu Pendidikan)



"Ketidakmerataan Pendidikan Sudah Cukup Sering Dibicarakan"
(Solusinya? hm... tell me how sir?)



Kalau melihat keadaan, jelas ICT bukan solusinya, kan?.

Masalah kita adalah, kita selalu mencari solusi ajaib, dan suka lewat yang betul adalah solusi (Can't see the forest because of the trees).

Kalau saya ingat pada tahun 1998-2000 waktu saya bekerja di Kemendiknas, saya masih ingat Pak Arief Rachman menyampaikan kepentingan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Pembelajaran Kontekstual (PAKEM) kepada Kepala Sekolah dengan pasion dan semangat yang sebelumnya saya belum pernah menyaksikan. Hebat!

Tetapi, kayaknya kita sudah lupa kata-kata beliau, dan sampai sekarang MBS dan Pembelajaran Kontekstual sudah ditinggalkan sebelum dilaksanakan dan kita tidak mempunyai fondasi pendidikan.

Phillip Rekdale Cerita lanjut....



"Mendiknas : Dana Pendidikan Masih Terlalu Kecil"
(Menteri Pendidikan Nasional)

JAKARTA-MI: Sekitar 70% anggaran pendidikan habis dipergunakan untuk alokasi peningkatan gaji dan tunjangan bagi guru dan dosen.

Faktor ini yang menjadi penyebab biaya pendidikan di negara ini masih mahal kendati pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN. Atau senilai Rp214 triliun pada tahun ini.

Demikian Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh mengemukakan hal itu, usai membuka International Conference on Best Practice II, Selasa (22/6) sore, di Jakarta.

Kapan akan cukup ya..... ?



"Boediono: Pembangunan Karakter Bangsa Difokuskan untuk SD dan SMP"
(Wakil Presiden Boediono)

"JAKARTA--MI: Wakil Presiden Boediono meminta pembangunan karakter bangsa difokuskan pada anak usia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Akhirnya, demi mudahnya operasional kita fokuskan ke SD dan SMP, kata Boediono dalam pembukaan Seminar Peran Kebudayaan dalam Membangun Karakter Bangsa di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (21/6)."

Re: 'Difokuskan untuk SD dan SMP' - Mengapa?
Apakah ada banyak anak yan koruptor di SD dan SMP?


Menurut saya yang perlu difokuskan untuk "Pembangunan Karakter Bangsa" adalah "Pembangunan Karakter Kemendiknas dan Dinas Pendidikan":

'Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemenDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya". ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009).
http://pendidikan.net/index.html#5langkah

Salam Pendidikan



"ICW Akan Adukan Mendiknas ke Presiden"
(Indonesian Corruption Watch (ICW))

"JAKARTA--MI: Indonesian Corruption Watch (ICW) akan adukan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh ke Presiden. Pasalnya, Kementerian Pendidikan Nasional tidak mau terbuka soal laporan pengelolaan dana Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI) dan Sekolah Berbasis Internasional (SBI).

Peneliti ICW Febri Diansah menyatakan bahwa pengaduan ini dilakukan dengan dasar UU Kebebasan Informasi Publik. UU KIP mulai berlaku efektif sejak 1 Mei 2010. Namun ketika ia meminta laporan pengelolaan anggaran RSBI dan SBI, Kementerian Pendidikan tidak memberikan data tersebut."



"Pendidikan Dinilai masih Memprihatinkan"
(Rektor Universitas Paramadina Jakarta Anies Baswedan)

YOGYAKARTA--MI: Pendidikan di Indonesia saat ini kondisinya memprihatinkan, karena sekitar 21% sekolah dasar di kota kekurangan guru.

Kondisi serupa juga terjadi di desa dengan angka kekurangan guru sekitar 37%, dan di desa terpencil sekitar 60%. Kondisi itu akan semakin parah pada lima tahun ke depan, karena sekitar 75% guru sekolah dasar (SD) di Indonesia pensiun, kata Rektor Universitas Paramadina Jakarta Anies Baswedan, di Yogyakarta, Jumat (4/6).


Mengapa Manajeman Pendidikan Kita Tidak Lebih Pro-Aktif Terhadap Isu Begini?

Teknologi Tidak Dapat Mengganti Guru Kan?

Tetapi Terhadap Kepentingan Tertentu Dapat Sangat Pro-Aktif, Kan?
Korupsi Di Dinas Pendidikan Dinilai Hebat (ICW)

("institusi paling korup")


"Permainan Kuitansi ala RSBI"
(Indonesia Corruption Watch (ICW))

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti senior Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Hendri, mengatakan, banyak laporan fiktif terhadap dana block grant untuk rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI), antara lain, berupa manipulasi dalam sejumlah anggaran biaya, seperti biaya katering, biaya komputer, dan biaya alat tulis kantor. Permainan kuitansi adalah modusnya.

Belajar "Modusnya" Ini Dari Mana Ya?


"ICW: RSBI Itu Cuma Proyek Pemerintah!"
(Indonesia Corruption Watch (ICW))

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) menyatakan, latar belakang program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah berstandar internasional (SBI) adalah semata proyek sehingga pemerintah tetap kekeuh untuk menjalankan program tersebut.

Apakah "Sekolah Berlabel RSBI dan SBI Inkonstitusional" ?


"Ayo, Mengarah Ke Mutu Pembelajaran Yang Standar Dunia"
(Teknologi Tepat Guna Adalah Solusinya, Bukan Pembelajaran Berbasis-ICT)

Kalau menggunkan "Ilmu Teknologi Tepat Guna" (Ilmu Teknologi Pendidikan) komputer jarang dipakai di kelas, dan tidak perlu, sebetulnya (Jarang Tepat Guna).

"Teknologi Tepat Guna (TTG) sudah ada di semua sekolah di Indonesia "Sekarang", dan guru-guru hanya perlu belajar caranya menggunakan TTG secara efektif, dan bersama PAKEM kita dapat mencapaikan Pendidikan Standar Dunia. Maupun Menggunakan Strategi/Metodologi TTG (Yang Berbasis-Pedagogi) Adalah Cara Terbaik Untuk Mengintegrasikan Semua Macam Teknologi Dalam Pendidikan.

Pembelajaran Berbasis-ICT Di Kelas Dapat Sangat Mengancam Perkembangan SDM (Maupun Perkembangan Guru) Yang Kreatif Di Indonesia. Informasi lanjut...



"Pendidikan: Kapan Kita Akan Mulai Mengatasi Lima Hal Utama?"
(Phillip Rekdale)

Lima Langkah Ke Pendidikan Kelas Dunia
  1. Memberantas korupsi di bidang pendidikan yang sangat memalukan dan membunuh semua harapan kita untuk maju - "Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemenDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya."
    ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009).
    KemenDikNas Harus Mulai Akuntabel Ke Rakyat... "Jangan dinilai gagal terus!"
    Ref: http://PojokAntiKorupsi.Com.
  2. Meningkatkan semua sekolah yang rusak dan ambruk ke Standar Nasional yang lengkap dengan sarana/prasarana supaya aman, nyaman, dan kondusif untuk "semua pelajar" - "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!
    Ref: http://Ambruk.Com
  3. Mengimplementasikan PAKEM (Pembelajaran Kontekstual) di semua sekolah supaya standar pembelajaran kita sesuai dan kompetitif dengan negara lain. Kapan kita akan menghadapi isu-isu yang terbukti meningkatkan mutu pendidikan? Pendidikan Yang Terbaik Masih Adalah: Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM. ("Mampu" termasuk Kreatif)
    Ref: http://pendidikan.net/pakem.html
  4. Menggunakan Teknologi Tepat Guna yang terbaik, terjangkau dan sangat meningkatkan kreativitas siswa-siswi maupun kreativitas guru (seperti di negara maju). Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet". Jelas TIK (ICT) bukan solusinya, kan? Dan Internet bagaimana.....?

    Komputer-komputer yang ada di sekolah-sekolah umum masih jauh dari cukup untuk belajar Ilmu Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) secara nasional (Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa), apa lagi menggunakan TIK untuk E-Learning. Target KemenDikNas adalah computer 1: 20 siswa pada tahun 2015 (baru cukup untuk mengajar mata pelajaran TIK, kan? - E-Learning kapan 2020, 2025?)
    Ref: http://teknologipendidikan.com/solusi.html

    Maupun E-Learning dapat membunuh kreativitas anak-anak kita! Sebetulnya ada banyak sekali isu (kebanayan terkait dengan "human issues and the importance of self-expression, free discussion, peer learning, dan benefits of group learning").
    Satu lagi Isu Penting: "Internet Belum Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar"
    "PADANG--MI: Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. DR. Nurtain mengatakan kini banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi internet untuk hal-hal positif namun lebih cenderung hanya untuk menghabiskan waktu dan hal yang tidak bermanfaat."

    Maupun hanya ada sangat sedikit informasi yang dalam bahasa Indonesia. Tanpa bahasa Inggris anak-anak kita adalah buta kepada informasi global, jadi manfaatnya Internet untuk anak-anak kita adalah sangat terbatas.
    Bahasa Inggris Adalah Kunci Untuk Pintu Ke Globalisasi Maupun Lapangan Kerja Luas.

    Ada Produk Teknologi Yang Dapat Membuat Revolusi Di Bidang Pendidikan Di Seluruh Indonesia. Sekarang kita dapat belajar di manapun, di kota besar, di kota kecil, di desa, maupun di becak. Relatif kecil dan dapat masuk tas anda jadi dapat dibawa ke mana saja. Anda hanya perlu mempunyai niat belajar dan anda dapat belajar tanpa batas. Tidak perlu koneksi ke listrik dan battery dijaminkan selama hidup (katanya). Juga tidak kena ongkos layanan (Internet atau Hanfon). Tidak memakan pulsa jadi kalau anda tidur dan lupa mematikan alat revolusi pendidikan ini tidak akan kena ongkos. Alat ini juga dapat dipakai di seluruh dunia tanpa koneksi khusus. Alat revolusi ini dapat dibeli di toko dekat anda sekarang dan dapat digunakan secara langsung... dan dapat belajar sambil pulang! Ayo Beli Sekarang! (Info Lengkap Di Sini)
    Ref: http://teknologipendidikan.com/si-tpers.html
    [ Informasi Teknologi Pendidikan ]
  5. Meningkatkan profesionalisme dan bertanggunjawaban guru untuk meningkatkan ilmu dan kemampuan mengajar sendiri - seperti guru profesional di negara lain. Guru adalah pelaksana pendidikan (dan paling penting) jadi kesejahteraan juga harus sesuai supaya tidak perlu "moonlighting" di tempat lain dan dapat fokus kepada tugasnya.
    http://InovasiPendidikan.Net

Kalau lima (5) isu di atas sudah diatasi kita sudah mengarah ke pendidikan
yang dapat disebut "Pendidikan Yang Bermutu"
.

Ref: http://teknologipendidikan.com/kbm.html

Free Download Konversi dan Pembuatan PDF Lengkap

Free Download Konversi dan Pembuatan PDF Lengkap,
PDFTiger



Kali ini, untuk waktu terbatas, kita bisa mendapatkan software berbayar PDF Converter dan Creator, PDFTiger gratis. PDF Tiger, merupakan software untuk konversi PDF ke Word, RTF, TXT, HTML dan SWF, untuk membuat file PDF dari Word, Excel, Powerpoint, TXT dan gambar serta konversi PDF ke gambar ( JPG, BMP, GIF, TIF dan PNG). Promosi ini hanya berlaku sampai 21 Oktober 2010.


Bagi yang belum sempat mendapakan lisensi PDFConverter sebelumnya, PDFTiger merupakan alternatif yang cukup lengkap. Meski belum ada PDF ke Excel, tetapi fitur-fitur lainnya tidak bisa di lewatkan begitu saja. Biasanya PDFTiger berharga $39.95, tetapi untuk waktu terbatas (sampai 21 Oktober 2010), mereka memberikan lisensi gratis.

Fitur-fitur PDFTiger

Fitur-fitur yang dimliki PDFTiger ini antara lain:
  • Konversi PDF relatif cepat
  • Konversi PDF ke Microsoft word, HTML, Flash dan TXT
  • Konversi File Word, Excel, PowerPoint, TXT dan Gambar menjadi PDF
  • Konversi PDF Ke JPG, BMP, GIF, TIF dan PNG
  • Konversi file ke PDF file yang bisa di print (printer driver)
  • Konversi banyak file sekaligus
  • Mengatur halaman PDF yang akan dikonversi
Setelah saya coba untuk konversi salah satu Ebook PDF 400 halaman lebih ke word , proses konversi memang relatif cepat, hasilnya juga cukup bagus, meski masih ada format yang belum pas. Jika dibandingkan dengan Anybizsoft PDF to word, terlihat hasilnya masih lebih baik Anybizsoft dan ukuran file hasil konversi pun lebih kecil Anybizsoft PDF to word. Meskipun begitu, software ini pantas dijadikan koleksi, apalagi masih dalam masa promosi.

Download PDFTiger

Untuk mendapatkan software ini, download installer PDFTiger.exe ( 16.5 MB), kemudian gunakan kode registrasi ini R8Z8682LMDUAKHW untuk mengaktifkan (Setelah install, klik Buy Now, dan masukkan kode registrasi ini). Informasi selengkapnya silahkan melihat Halaman giveaway PDFTiger.


sumber:

http://mihecheery.blogspot.com/2010/10/free-download-konversi-dan-pembuatan.html

Mengenal Ilmu Pendidikan

ilmu pendidikandalah ilmu yg mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik. Definisi yang terpenting :
  • Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, dan toleransi
  • Meningkatkan "questioning skills" dan kemampuan menganalisakan sesuatu - termasuk pendidikannya
  • Meningkatkan kedewasaan individu
  • Untuk perkembangan Negara, diperlukan pendidikan yang menghargai kreativitas dan "individual thinking" supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih baik, dan tidak hanya meng-copy dari negara lain.
Pengertian ilmu pendidikan disampaikan oleh para pakar, antara lain :
  1. Prof. Dr. N. Driyarkara; pemikiran ilmiah tentang realitas yang disebut pendidikan (mendidik dan dididik).

  2. Prof. M. J. Langeveld; Paedogogic atau ilmu mendidik merupakan suatu ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak.

  3. Dr. Sutari Imam Barnadib; ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Menurutnya, perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi dan menentukan;
    • Adanya tujuan yang hendak di capai
    • Adanya subjek manusia
    • Yang hidup bersama dalam linkungan hidup tertentu
    • Yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.

  4. Prof. Brodjonegoro; ilmu pendidikan merupakan teori pendidikan, perenungan, tentang pendidikan.
Pendidikan lebih tua dibandingkan ilmu pendidikan, sebab pendidikan telah ada sebelum ilmu pengetahuan. Pendidikan dalam arti yang sederhana merupakan suatu usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.
Dalam ilmu pendidikan, dikenal unsur-unsur pendidikan, antara lain:
  1. Usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar;
  2. Ada pendidik, pembimbing;atau penolong;
  3. Ada yang didik
  4. Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan;
  5. Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan.
Berikut faktor-faktor pendidikan yang dikenal dalam ilmu pendidikan, yaitu :
  1. Faktor tujuan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

  2. Faktor Pendidik
    Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik, meliputi:  orang dewasa, orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan pemimpin agama.

  3. Faktor Anak Didik
    Karakteristiknya adalah: belum memiliki pribadi dewasa, masih menyempurnakan aspek kedewasaannya, memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu.

  4. Faktor Alat Pendidikan
    Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya pendidikan tertentu.

  5. Faktor Lingkungan, menurut Sartain (ahli Psikologi Amerika), lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Pada dasarnya mencakup tempat, kebudayaan dan kelompok hidup bersama.

Sumber:
http://www.google.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF-8&sourceid=navclient&gfns=1&q=imlmu+pendidikan#